Jumaat, Julai 13, 2012

Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis

Nabi Sulaiman bercita2 ingin mendirikan sebuah rumah suci di Sham, utk dapat dipergunakan sbg tempat ibadat menyembah Allah dan pula sebagai pengorbanan dirinya sendiri kpd Allah. Tiang2 yg besar dan tinggi lalu didirikan, dinding2 tembok yang lembang dan agung pun berdiri dan tidak lama kemudian rumah suci (Baitul Maqdis) yg dicita2kan Nabi Sulaiman itu pun jadi kenyataan. Sampai sekarang masih ada dan tetap ada serta masih tetap bernama rumah suci (Baitul Maqdis) atau Darussalam (Jerusalem).
       Kepada semua manusia yang beriman kepada Allah diperintahkan untuk datang berhaji ke tempat suci itu setiap tahun. Tetapi kemudian oleh bangsa Israel tempat itu dijadikan tempat menyimpang dari ajaran Allah, maka kpd Nabi Muhammad diperintahkan Allah untuk dipindahkan tempat suci itu di Mekah. Ke sanalah umat Islam menghadapkan muka dlm sembahyang dan ke sana pulalah umat Islam setiap tahun datang berkumpul melaksanakan ibadat haji mereka.
       Baru saja Nabi Sulaiman selesai mengerjakan rumah suci itu, Nabi Sulaiman
berangkat meninggalkan tempat itu memenuhi nazarnya sblm mendirikan rumah suci itu. Nazar (janji) akan mengembara disekitar muka bumi untuk melihat dan mengetahui kebesaran Allah yang mencipta bumi ini.
       Mula2 Nabi Sulaiman menuju ke tanah Yaman, lalu memasuki daerah San'ak. Di daerah ini beliau mengalami kekurangan air. Ke mana dicarinya tidak juga ada air ditemuinya. Ke puncak bukit yang tinggi, di bawah jurang yang dlm, kadang2 digalinya merupakan sumur yg dalam namun air tidak ditemuinya. Disaat hampir menemui jalan buntu utk mendapatkan air, tiba2 lalulah (terbang melintas di atas kepalanya) seekor burung hudhud. Burung itu segera dipanggil oleh Sulaiman dan kpd burung itu diperintahkannya utk mencari tempat yg ada airnya dan menunjukkan jalan kepadanya menuju ke tempat itu.
       Kerana burung Hudhud yg diutuskan itu lama tidak kembali, maka Nabi Sulaiman menjadi marah dan mengucapkan sumpahnya akan menghukum burung itu dgn menyembelihnya kerna tidak segera datang dan bila burung itu tidak dpt menerangkan sebab2 dari kelambatannya itu.
       Baru saja Nabi Sulaiman mengucapkan sumpahnya itu, burung Hudhud yang ditunggu2nya itu pun datanglah dgn merendahkan kepala dan menggerak2kan ekornya tanda minta maaf dan ampun kepada Nabi Sulaiman atas kelambatannya itu.
       Akhirnya Hudhud bercerita kpdnya: "saya sudah dpt melihat tempat yg jauh di sana sesuatu yg blm pernah engkau ketahui. Sebuah tempat yg belum pernah tunduk di bawah kekuasaanmu dan engkau sendiri tak mengetahui tentangnya.
       Alangkah kagetnya Nabi Sulaiman mendengar khabar ini sebab belum pernah dia mendengar kabar yg demikian. Kepada burung Hudhud diperintahkannya utk melanjutkan ceritanya itu dan alasan apakah yang menyebabkan kelambatannya.
       Hudhud melanjutkan ceritanya: "Ada pun negeri itu bernama Saba' dan yg menjadi rajanya adalah seorang perempuan. Ia sgt berkuasa atas rakyatnya dan
istananya besar sekali. Tetapi sayang sekali penduduk dlm negeri itu rupanya dipengaruhi setan dan iblis kerana ternyata mereka sudah tidak dpt membezakan antara yg halal dan haram, antara darah dan daging, begitu pula antara kebenaran dan kepalsuan. Penduduk negeri itu umumnya buta dan bodoh serta tidak mempunyai pemikiran dan kemajuan sama sekali. Mereka menyembah matahari dan bkn menyembah Allah. Saya merasa sedih melihat keadaan mereka yg demikian, tetapi apakan dayaku kerana penduduk negeri itu kuat2 dan besar2 badannya. Pada pendapatku, alangkah baiknya bila mereka diperintahkan menyembah Allah iaitu tuhan yg sebenarnya yg mempunyai kerajaan yg Maha Agung dan Maha Besar.
       Nabi Sulaiman sungguh terkejut mendengar berita ini tetapi dia tidak mau mengejutkan Hudhud yg telah bercerita itu. Dia hanya berkata: "Akan kuselidiki dulu khabar yg kau bawa ini. Aku ingin mengetahui apakah engkau berkata benar atau berkata bohong dlm hal ini. Kalau memang benar apa yg kau katakan tadi, maka inilah sepucuk surat dariku segera kau sampaikan surat ini kepada raja dan bangsa yg telah kau ceritakan itu. Aku akan menunggu khabar jawapannya selekas mungkin.
       Surat itu segera diambilnya dari tangan Nabi Sulaiman lalu burung itu terbang melayang menyampaikan surat itu ke alamat yg sudah ditentukan. Iaitu raja(Ratu) dan rakyat Balqis di negeri Saba'.
       Hudhud terbang menyusup ke atas mahligai istana Ratu Balqis. Dengan melalui sebuah jendela, surat itu dijatuhkannya dlm istana itu tepat dihadapan Ratu Balqis sendiri.
       Surat tersebut jatuh lalu diambil dan dibaca Ratu Balqis: "Surat ini dari Sulaiman. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Janganlah kamu meninggikan diri terhadapku dan hendaklah kamu mendatangiku dengan menganut agama Islam.
       Baru saja membaca dan melihat surat yg ajaib serta isinya yg mengejutkan itu, Ratu Balqis segera mengumpulkan semua menteri kerajaan, pembesar2 dan ahli2 cerdik pandai utk bermusyawarah guna meminta pertimbangan mereka tentang isi surat yg baru diterimanya itu, apakah akan menyerah dan tunduk kepada apa yg dimaksud oleh Raja Sulaiman atau tidak akan mempedulikan sama sekali isi surat itu.
       Mereka sama berkata: "Kita ini adalah suatu bangsa yg berani dan ahli perang, bukan suatu bangsa yg hanya pandai berunding dan mengalah saja. Kami sudah menetapkan dirimu ya Balqis, utk memutuskan segala sesuatu dan memerintah kami. Tetapkanlah apa yg hendak kau putuskan, kami akan menjalankannya dengan penuh rasa taat dan tunduk kepadamu. Bila engkau perintah kelangit, kami mau terbang. Ke laut kami menyelam, ke lurah kami menurun dan ke bukit pun kami akan mendakinya.
       Setelah Balqis mengetahui tanda2 dari para menteri dan pembesar2 yang menghendaki perang itu, segera ia mengemukakan pendapatnya yg bertentangan dengan pendapat mereka. Dengan tenang berkatalah Ratu Balqis: "Fikiran yg menghendaki perang itu, adalah fikiran yg salah selama jalan damai belum ditempuh sedapat2nya kerana perdamaian lbh baik dari perang. Begitulah menurut fikiran orang waras. Bila tentera telah dapat mengalahkan musuhnya dimedan perang, negeri yg dikalahkannya itu pasti mereka rusak dan mereka hancurkan, segala harta kekayaannya mereka rampas, orang2 yg mulia mereka hinakan sebaliknya orang2 hina dimuliakannya. Akhirnya mereka memperbudak lalu menjalankan tangan besi, kalau dpat berabad2 lamanya atau untuk selama2nya.
       'Aku' kata Ratu Balqis selanjutnya, "ingin mengutus sebuah delegasi yg terdiri dari orang2 yang terhormat dari bangsa kita sendiri untuk menghadap Raja Sulaiman dan pula utk memberikan hadiah yg paling berharga."
       Khabar ini sebagai jawapan terhadap surat Sulaiman itu dituliskan dalam sebuah surat lalu diserahkan kepada burung Hudhud itu untuk disampaikan kepada Sulaiman.
       Untuk menyambut kedatangan delegasi Balqis itu, Sulaiman mengadakan persiapan seperlunya. Sulaiman ingin memperlihatkan kegagahan dan keluarbiasaannya. Semua jin dipanggilnyadan diperintahkan untuk mendirikan sebuah istana dari segala macam batu dan perhiasan yang berada diperut bumi dan di dalam laut.
       Dalam waktu yg singkat saja gedung besar, iaitu istanayg terindah yg blm pernah ada tandingannya di muka bumi Allah ini sekarang menjelma. Dindingnya terbuat dari kaca yg beraneka warna, lantainya drpd emas dan perakserta pasirnya dari intandan berlian serta berbagai2 batu berharga lainnya.Semua itu dikemukakan dan didirikan oleh segala jin dengan petunjuk Nabi Sulaiman sendiri.
       Delegasi yg ditunggu2 itu pun datanglah. Kedatangan mereka disambut dengan sambutan yg hormat dan meriah. Alangkah kaget dan kagumnya mereka melihat kemewahan yg tak dapat dibayangkan dengan kata2 itu. Dengan rasa malu, mereka menyerahkan hadiah besar yg dianugerahkan Ratu Balqis kepada Raja Sulaiman.

- bersambung -

Tiada ulasan: